Kamis, 24 Februari 2011

Beberapa Hal Tentang HIV/AIDS

Penularan HIV/AIDS terjadi melalui cairan tubuh yang mangandung virus HIV yaitu melalui hubungan seksual (baik homoseksual maupun heteroseksual), jarum suntik pada pengguna narkoba, transfusi komponen darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi.
Kelompok resiko tinggi HIV yaitu
    • Pengguna narkotik
    • Pekerja sex komersil dan pelanggannya
    • Narapidana  
Infeksi HIV / AIDS telah mengenai semua golongan (risiko tinggi dan masyarakat umum). Kini telah terjadi pergeseran. Dulu kebanyakan penyebarannya karena homosekusual, sekrang lebih banyak karena heteroseksual dan pengguna narkotika yang semakin banyak.
Sejak 1985-1996 kasus AIDS masih amat jarang di Indonesia. Sebagian besar odha pada periode itu berasal dari kelompok homoseksual. Kemuadian jumlah kasus baru HIV/AIDS semakin meningkat dan sejak pertengahan tahun 1999 mulai terlihat peningkatan yang tajam yang terutama disebabkan akibat penularan melalui narkotika suntik.
Sampai dengan akhir Maret 2005 tercata 6789 kasus HIV/AIDS yang dilaporkan (belum tercatat semua). Depkes RI pada tahun 2002 memperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang terinfeksi HIV adalah 90.000-130.000 orang.
Fakta yang paling mengkhawatirkan adalah bahwa peningkatan infeksi yang semakin nyata pada pengguna narkotika. Sebagian besar odha yang menggunakan narkotika adalah remaja dan usia dewasa muda yangmerupakan kelompok usia produktif.
Pengguna narkotika suntik mempunyai resiko tinggi untuk tertular oleh virus HIV atau bibit-bibit penyakit lain yang dapat menular melalui darah. Penyebabnya, pengguna jarum suntik secara bersama dan berulang yang lazim dilakukan oleh pengguna narkotika. 1 jarum dipakai oleh 2-15 orang.
Survey disebuah kelurahan di Jakarta Pusat yang dilakukan oleh Yayasan Pelita Ilmu menunjukkan 93% pengguna narkotik yang terinfeksi HIV. Surveilans pada donor darah dan ibu hamil biasanya digunakan sebagai indikator untuk menggambarkan infeksi HIV/AIDS pada masyarakat umum.
Jika pada tahun 1990 belum ditemukan darah donor di PMI yang tercemar HIV, maka periode selanjutnya ditemukan infeksi HIV yang jumlahnya makin lama makin meningkat.
Persentase kantung darah yang dinyatakan teremar HIV adalah:
  • 0,002 % pada periode 1992/1993
  • 0,003 % pada periode 1994/1995
  • 0,004 % pada periode 1998/1999
  • 0,016 % pada tahun 2000 
Ada beberapa jenis program yang terbukti sukses diterapkan di beberapa negara dan amat dianjurkan oleh badan dan Kesehatan Dunia, WHO untuk dilaksanakan secara sekaligus yaitu:
  1. Pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa muda
  2. Program penyuluhan sebaya (peer group education) untuk berbagai kelompok sasaran.
  3. Program kerjasama dengan media cetak dan medai elektronik.
  4. Paket pencegahan komprehensif untuk pengguna narkotika, termasuk program pengadaan jarum suntik steril.
  5. Program pendidikan agama.
  6. Program layanan pengobatan infeksi menular seksual.
  7. Program promosi kondom di lokalisasi pelacuran dan panti pijat.
  8. Pelatihan ketrampilan hidup.
  9. Program pengadaan tempat-tempat untuk tes HIV dan konseling.
  10. Dukungan untuk anak jalanan dan pengentasan prositusi anak.
  11. Integrasi program pencegahan dengan program pengobatan, perawatan, dan dukungan odha.
  12. Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan pemberian obat ARV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar